Categories
News

Doa Sebelum Tidur dan Bangun Tidur, Hikmah dan Penjelasannya

Tidur merupakan salah satu syarat yang diperintahkan Rasulullah ﷺ untuk diawali dengan shalat. Meski begitu, saat kita bangun tidur, kita juga dianjurkan untuk berdoa.

Membaca doa sebelum bangun tidur

Doa sebelum tidur

Allah, Yang Mahakuasa, Penyayang

bangun sholat

Allah SWT

sholat hadits sebelum dan bangun tidur

١- [عن حذيفة بن اليمان:] كانَ النبيُّ ﷺ إذا أوى إلى فِراشِهِ ، قالَ: باسْمِك® أمُوتُ وأَحْيا وإذا امن قالзнес тит ال нибудь ال нибудь ال нибудь ال нибудь ال нибудь ال нибудь ال нибудь ال нибудь ال нибудь ال нибудь ال нибудь ال нибудь ال нибудь ال нибудь ال нибудь ال нибудь beberapa waktu

Dari Hudzaifa bin Yaman, dia berkata: “Ketika Nabi ﷺ akan tidur, dia berkata: “Bismika amuutu wa ahya (Dengan namamu aku mati dan hidup).” Dan ketika dia bangun, dia berkata: “Al-Hamdulillahilladzii akhyaana ba’da maa atamamatana vailaihi nusur (Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami setelah menolak kami, dan kepada-Nya ada tempat di mana Anda dapat kembali)”. [HR. Bukhari 6312]

٢- [عن حذيفة بن اليمان:] كانَ النبيُّ ﷺ إذا أخَذَ مَضْجَعَهُ مِنَ اللَّيْلِ، وضَعَ يَدَهُ تَحْتَ خَدِّهِ، ثُمَّ يقولُ: اللَّهُمَّ باسْمِكَ أمُوتُ وأَحْيا وإذا اسْتَيْقَظَ قالَ: الحَمْدُ لِلَّهِ الذي أحْيانا بَعْدَ ما أماتَنا وإلَيْهِ النُّشُورُ

Dari Hudzaifa, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, dia berkata: “Ketika Nabi (damai dan berkah Allah besertanya) ingin tidur di malam hari, dia meletakkan tangannya di bawah pipinya, lalu berkata:” Allahumma bismika amuutu wa ahya (Ya Allah, dengan nama-Mu aku mati dan hidup). ” Dan ketika dia bangun, dia berkata: “Al Hamdulillahilladzii ahyaana ba’da ma atamamatana vailaihi nusur (Segala puji bagi Allah, yang menghidupkan kami setelah menolak kami, dan kepada-Nya ada tempat di mana Anda dapat kembali).” [HR. Bukhari 6314]

٣- [عن البراء بن عازب:] أنَّ النبيَّ ﷺ، كانَ إذا أَخَذَ مَضْجَعَهُ قالَ: اللَّهُمَّ باسْمِكَ أَحْيا، وَبِاسْمِكَ أَمُوتُ وإذا اسْتَيْقَظَ قالَ: الحَمْدُ لِلَّهِ الذي أَحْيانا بَعْدَ ما أَماتَنا، وإلَيْهِ النُّشُورُ

Dari al-Barr, bahwa Nabi ﷺ, ketika Rasulullah ﷺ hendak tidur, beliau membacakan doa: “ALLAHUMMA, BISMIKA AHYA WABISMIKA AMUUTU” Ya Allah, dengan nama-Mu aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati. Saat bangun dari tidurnya, dia membaca doa: “ALHAMDU LILLAHIL LADZII AHIAANA BADA MAA AMAATANA VAYLAIKHINNUSUURU.” Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami kembali setelah mematikan kami, dan hanya kepada-Nya kami kembali.” [HR. Muslim 2711]

٤- [عن البراء بن عازب وحذيفة بن اليمان وأبي ذر الغفاري:] كان إذا أخذ مضجعَه مِن اللَّيلِ، وضع يدَه تحت خدِّه ثمَّ يقولُ: باسمِكَ اللَّهمَّ أحيا، وباسمِكَ أموتُ، وإذا استَيقظ قال: الحمدُ للهِ الَّذي أحيانا بعدَ ما أماتَنا وإليهِ النُّشورُ

doa sebelum tidur
bangun sholat

Pelajaran dari hadits:

1. Nabi ﷺ selalu mengingat Allah dalam keadaan apapun, baik saat tidur maupun saat terjaga. Oleh karena itu Aisyah Radiallahu anha dikatakan,

Allah

“Nabi ﷺ selalu dan setiap saat berzikir kepada Allah.”

2. Kita harus berserah diri kepada Allah subhanahu wa taala Tuhan dunia pada waktu tidur. Bahwa semuanya ada dalam kekuasaan Tuhan. Hidup, mati dan urusan kita yang lain. Oleh karena itu, tuntunan doa sebelum tidur yang diajarkan Nabi berbunyi:

باسمك أموت وأحيا

“Dalam namamu aku mati dan aku hidup.”

3. Tidur adalah bentuk anugrah dan cinta Tuhan. subhanahu wa taala kepada makhluk mereka. Tuhan subhanahu wa taala dikatakan,

Fitiro-cially ل To be

“Dengan karunia-Nya Dia menjadikan untukmu siang dan malam, agar kamu beristirahat di malam hari, agar kamu mencari sebagian dari karunia-Nya (siang hari), dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” [QS. Al-Qasas: 73]

Di tengah anugerah Tuhan subhanahu wa taala yang karenanya kita harus bersyukur kepada Allah subhanahu wa taala tidak membuat malam terus menerus atau siang terus menerus, tetapi malam dan siang dibuat berputar atau silih berganti. Kedua waktu tersebut memiliki andilnya masing-masing untuk kebaikan dan kemaslahatan umat manusia. malam dewa subhanahu wa taala Rancanglah sebagai waktu untuk mengistirahatkan tubuh, sedangkan sore hari dikhususkan untuk aktivitas dan rizki. Apa yang terjadi jika malam atau siang terus berlanjut? pasti kebaikan kemanusiaan akan dilanggar.

4. Syeikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah, menjelaskan hadits ini, disebutkan bahwa ada hikmah yang besar dalam mimpi. Yang mana Allah jadikan tidur sebagai waktu istirahat tubuh dari aktivitas yang telah dilakukan dan sebagai penyegaran tubuh sebelum beraktivitas keesokan harinya.

Keadaan terbangun dari tidur juga harus mengingatkan kita akan adanya kehidupan lain, yaitu kehidupan ketika kita dibangkitkan dari kubur di hadapan Allah. subhanahu wa taala. Kesadaran ini diharapkan dapat memperkuat iman kita pada hari kebangkitan.

Iman pada hari kiamat merupakan hal yang penting. Karena orang-orang yang tidak percaya akan adanya hari kiamat, hari dimana semua manusia akan dibangkitkan dan menjawab amal perbuatannya di dunia ini, maka mereka tidak akan peduli untuk beramal dan akan menjalani kehidupannya di dunia ini dengan kecelakaan.

Oleh karena itu, kita banyak menemukan ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang di dalamnya perintah beriman kepada Allah berjalan beriringan dengan beriman kepada Hari Akhir.

5. Kebutuhan manusia akan tidur merupakan sisi dari ketidaksempurnaan manusia. Dan ini menjadi argumentasi bahwa hanya Allah lah Dzat Yang Maha Sempurna dan satu-satunya yang berhak disembah, karena Allah. subhanahu wa taala memiliki sifat haiyun (kehidupan yang lebih tinggi) dan kayyum (diri yang lebih tinggi).

6. Tidur seperti mati karena sama-sama berhenti bergerak dan kehilangan kemampuan tamyiz (kemampuan membedakan sesuatu). Oleh karena itu, ia kehilangan kekuatannya karena belas kasihan orang yang tertidur.

Dari Ali, damai dan berkah Allah besertanya, Rasulullah ﷺ berkata:

رُفِعَ الْقَلَمُ عن ثلاثة: عن النائم حتى يَسْت jubah

“Pencatat (pencatat amal) akan diambil dari tiga orang, yaitu: dari orang yang tidur sampai dia bangun, dari anak kecil sampai dia mencapai pubertas, dan dari orang yang gila sampai dia menjadi sadar (akal). ” .” (HR.Ibnu Majah)

7. Bangun setelah tidur adalah bukti bahwa Allah subhanahu wa taala Yang Mahakuasa terlahir kembali setelah kematian.

8. Roh di tangan Tuhan subhanahu wa taala hanya. Tuhan ingin mempertahankan atau membiarkan dia pergi.

9.Mati kubra dan sugra

Sebutkan die kubra, lalu sughra

اَللّٰهُ يَتَوَفَّى الْاَنْفُسَ حِيْنَ مَوْتِهَا وَالَّتِيْ لَمْ تَمُتْ فِيْ مَنَامِهَا ۚ فَيُمْسِكُ الَّتِيْ قَضٰى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْاُخْرٰىٓ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

“Allah memegang jiwa (seseorang) pada saat kematiannya dan tidak mati saat tidur. Dia mempertahankan kehidupan yang dia tetapkan kematian, dan melepaskan kehidupan lain sebelum waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada bukti (kekuasaan) Allah bagi orang-orang yang berpikir.” [QS. Az-Zumar: 42]

Sebutan ibu sugra, lalu kubra

وَهُوَ الَّذِيْ يَتَوَفّٰىكُمْ بِالَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيْهِ لِيُقْضٰٓى اَجَلٌ مُّسَمًّىۚ ثُمَّ اِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

“Dialah yang menidurkanmu di malam hari, dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari. Kemudian Dia membangunkan Anda untuk ini (siang hari) untuk menyelesaikan usia Anda yang telah ditentukan. Kemudian kamu akan kembali kepada-Nya, lalu Dia akan memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” [QS. Al-An’am: 60]

Tautan:

  • Iskhaf al-Muslim bi-siarch Hisn al-Muslim min Adhkar al-Kitab wa as-Sunna Sa’id ibn Ali ibn Wahf al-Qahtani
  • At-Tafsir Al-Wasit Dr. Wahba Az-Zuhaili

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *