Categories
News

Gedong Kirtya, Museum Bersejarah yang Menampilkan Seni & Budaya Bali di Buleleng

Harga tiket: Gratis, Jam kerja: 08.00-16.00 VITA, Alamat: Jl. Veteran, Paket Besar, Keck. Buleleng, Kamar. Buleleng, Bali; Map: Pemeriksaan lokasi

Gedong Kirtya adalah sebuah museum di Bali yang menyimpan berbagai barang antik dan peninggalan. Terletak di daerah Buleleng dan dekat dengan pusat kota. Koleksi utamanya tidak lebih dari sebuah lontar dan perpustakaan yang berisi tentang sejarah peradaban dan kebudayaan Bali pada masa itu. Tentunya masih banyak koleksi lainnya yang membuat museum ini selalu dikunjungi wisatawan.

Kehadiran museum yang menyimpan berbagai barang antik semakin melengkapi kategori wisata sejarah di Bali. Jika saat ini kita hanya mengenal pantai, air terjun atau gunung, maka tidak ada salahnya untuk mengunjungi wisata sejarah ini. Memang Anda tidak akan mendapatkan kesenangan dan kegembiraan apapun selama berkunjung, namun Anda bisa menambah pemahaman dan pengetahuan.

Karena ada banyak koleksi perpustakaan, beberapa orang menganggapnya sebagai perpustakaan. Meski tidak terlalu ramai, namun tetap saja setiap harinya banyak pengunjung yang datang. Tujuan utama pembuatan museum ini tidak lain adalah untuk melestarikan peninggalan nenek moyang yang pada zaman kita ini sering dilupakan.

Sejarah Museum Gedong Kirtya

Sejarah Museum Gedong Kirtya
Kredit Gambar: Google Maps Lato Kartiko Vibovo

Gedong Kirtya didirikan pada tahun 1928 oleh seorang Patih Kerajaan Buleleng bernama I Gusti Putu Jelantic. Ia juga seorang penulis dan kolektor manuskrip langka. Koleksi asli museum ini berasal dari koleksi pribadinya dan koleksi manuskrip keluarga kerajaan Bali. Namun lambat laun koleksinya semakin lengkap, karena didatangkan dari beberapa daerah.

Awalnya, museum yang berfungsi sebagai perpustakaan ini berfungsi sebagai gudang manuskrip langka yang terancam punah. Seiring berjalannya waktu, perpustakaan ini menjadi tempat kajian dan penelitian bagi para sarjana dan peneliti yang tertarik dengan sejarah, budaya dan sastra Bali.

Bahkan kini, Gedong Kirtya juga mulai mendigitalkan koleksi manuskripnya. Tujuannya untuk memudahkan akses bagi para peneliti dan masyarakat umum yang ingin mempelajari sejarah dan budaya Bali. Museum ini merupakan salah satu perpustakaan tertua dan terbesar di Indonesia dengan koleksi naskah kuno. Itu juga diakui sebagai Situs Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada tahun 2013.

Koleksi Museum Gedong Kirtya

Koleksi Museum Gedong Kirtya
Kredit Gambar: Google Maps A fifah (Mbkfah)

Layaknya museum pada umumnya, di sini juga terdapat berbagai koleksi yang terawat dengan baik. Koleksi ini dapat dilihat oleh pengunjung untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Berikut beberapa koleksi yang ada di Gedong Kirtya!

1. Naskah Lontar

Aksara lontar adalah salah satu bentuk aksara tradisional Bali yang terbuat dari daun lontar yang diukir menggunakan alat tradisional. Surat ini biasanya berisi informasi tentang ilmu pengetahuan, agama, sejarah, sastra dan seni. Saat ini, jumlahnya telah mencapai lebih dari 4000 eksemplar, beberapa di antaranya merupakan manuskrip yang sangat langka dan sulit ditemukan di tempat lain.

Salah satu manuskrip yang tidak dapat ditemukan di tempat lain adalah Kakavin Sutasoma. Naskah ini ditulis pada abad ke-14 dan merupakan karya sastra Bali. Di dalamnya terkandung hikmah dan ajaran moral yang digunakan masyarakat Bali sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan. Tidak hanya di zaman kuno, tapi tetap saja.

2. Dokumen penting

Selain naskah lontar, Gedong Kirtya juga memiliki koleksi dokumen penting lainnya. Beberapa dokumen yang disebutkan adalah prasasti, surat resmi dan dokumen sejarah. Prasasti yang dilestarikan di sini antara lain prasasti Blanjong yang ditemukan di Sanur pada tahun 914. Prasasti ini merupakan sumber penting untuk memahami sejarah Bali di masa lampau.

3. Gambar dan lukisan

Meski tidak terlalu banyak, museum tertua di Bali ini juga memiliki koleksi gambar dan lukisan kuno, seperti gambar wayang dan lukisan yang digunakan dalam upacara keagamaan. Ada juga koleksi artefak dan benda seni seperti patung, tembikar, kain tradisional Bali dan lainnya.

4. Koleksi multimedia

Multimedia juga menyertakan koleksi Gedong Kirtya yang perlu Anda ketahui dan mungkin tertarik. Koleksi multimedia yang dimaksud meliputi rekaman suara, video dan foto yang berkaitan dengan sejarah dan budaya Bali. Keberadaan koleksi ini turut memperkaya pemahaman tentang budaya dan sejarah Bali.

Alamat dan rute menuju lokasi

Alamat Gedong Kirtya
Kredit Gambar: Gedung Google Maps Kirtya

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, wisata sejarah ala museum ini berada di lokasi yang sangat strategis, sehingga mudah ditemukan. Hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari pusat kota, Anda hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 menit untuk sampai ke tempat wisata tersebut. Landmark utamanya adalah Taman Kota Singaraja jika Anda berada di Buleleng.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan menuju Jalan Veteran, Paket Agung, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali. Bagi yang datang dari luar kota, misalnya dari Denpasar, Taman Singaraja bisa dijadikan rujukan utama. Untuk mempermudah, Anda dapat mengambil bantuan Google Maps atau aplikasi GPS lainnya.

Biaya masuk ke objek wisata

Untuk mengisi waktu liburan tidak harus mahal, ada banyak destinasi wisata murah. Gedong Kirtya salah satunya, Anda hanya perlu menyiapkan 5000 rupiah per orang. Menariknya, biaya ini hanya diperlukan jika Anda datang dari Senin hingga Jumat.

Jika anda datang pada hari sabtu, minggu dan hari libur nasional maka tempat wisata di bali ini gratis alias tidak dipungut biaya. Biaya tambahan diperlukan, seperti biaya parkir. Tapi masih murah karena hanya perlu menambah 2000 untuk motor dan 5000 untuk mobil. Silakan datang pada jam kerja, yaitu dari pukul 08:00 hingga 16:00 waktu setempat.

Aktivitas menarik di Gedong Kirtya

Aktivitas menarik di Gedong Kirtya
Kredit Gambar: Google Maps Lato Kartiko Vibovo

Sekilas memang tidak ada yang menarik di Gedong Kirtya, padahal tidak. Sebaliknya, mengunjungi tempat ini tidak pernah membosankan karena banyak hal yang bisa Anda lakukan. Sebagian besar berkaitan dengan seni, budaya dan menambah wawasan atau pengetahuan.

1. Kunjungi perpustakaan

Kunjungan ke perpustakaan adalah suatu keharusan bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan budaya Bali. Di sini Anda akan menemukan koleksi teks Lontar kuno, prasasti, gambar dan lukisan kuno, serta artefak dan benda Bali. Silakan lihat koleksi gambar yang mungkin belum pernah Anda lihat sebelumnya.

Meski hanya sebuah gambar, namun memiliki arti yang bisa dikenali jika dilihat dari dekat. Khusus untuk naskah-naskah bekas, Anda dapat membacanya sesuai dengan kategori yang Anda inginkan. Staf di Gedong Kirtya akan membantu Anda memilih dan membaca naskah yang sesuai dengan minat Anda. Ini adalah pengalaman yang sangat menarik dan kesempatan langka untuk memahami budaya Bali.

2. Ikuti tur budaya

Wisata sejarah ini sebenarnya tidak hanya menyediakan berbagai barang kuno, sehingga disebut juga dengan perpustakaan atau museum. Museum ini juga menyelenggarakan wisata budaya Desa Sangsit. Pada tour ini, Anda akan diajak mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti Pura Dalem Sangsit, Pura Taman Ayun, dan Pura Besakih.

3. Lihat representasi artistik

Untuk memperkuat kesan bahwa tempat ini benar-benar memberikan pengalaman dan pengetahuan orang Bali, pihak pengelola kerap menggelar pentas seni. Beberapa bentuk kesenian yang sering terlihat adalah tari kechak dan gamelan. Anda juga bisa menyaksikan pertunjukan kesenian Bali seperti tari Kechak dan gamelan di Gedong Kirtya. Hal ini akan memberikan pengalaman yang menarik untuk melihat budaya Bali secara langsung.

Layanan yang tersedia di kawasan wisata

Layanan Gedong Kirtya
Kredit Gambar: Google Maps Stefan Fuchs

Gedong Kirtya memiliki banyak fasilitas penunjang yang membuat pengunjung betah berlama-lama. Sebut saja ruang baca, Anda lebih rileks dan bisa berkonsentrasi saat membaca naskah di ruangan ini. Fasilitas lain yang ditemui antara lain tempat parkir, toilet, toko suvenir, dan area tempat duduk yang luas.

Ada tempat wisata di Bali yang akan menjamin liburan anda tak terlupakan dan tidak membosankan. Sebagai seorang turis tentunya tidak perlu mengunjungi tempat wisata alam, pantai atau candi bukan? Terkadang Gedong Kirtya bisa menjadi pilihan utama untuk merasakan sejarah, seni dan budaya Bali.

Categories
News

Museum Pos Indonesia, Tempat Bersejarah Yang Penuh Kenangan

Wisatanews.id,- Jauh sebelum era smartphone menyebar ke tanah air, surat dan stempel merupakan alat komunikasi yang sering digunakan saat itu. POS Indonesia merupakan perusahaan milik negara yang berperan penting dalam pertukaran komunikasi pada masa itu.

Untuk mengenang dan menghidupkan kembali masa itu, tak ada salahnya mengunjungi Museum Pos Indonesia di Jalan Cilaki No 73 Bandung atau tepat di samping kanan Gedung Sate.

Selain menghafal sejarah, banyak juga pelajaran dan ilmu yang bisa dipelajari. Lebih ekstrim lagi, Museum Pos Indonesia juga bisa kamu manfaatkan untuk berfoto selfie dengan background konsep klasik.

Mengutip dari bandung.go.id, museum sejarah ini sudah ada sejak zaman Hindia Belanda tepatnya tahun 1933. Awalnya museum ini bernama Telegraph and Telephone Mail (PTT). Di sini pengunjung bisa melihat prangko pertama di dunia dan juga melihat prangko pertama yang diterbitkan di Indonesia.

Selain koleksi perangko, Museum Pos Indonesia memiliki koleksi timbangan pos, informasi perkembangan pos di Indonesia, koleksi lukisan yang menggambarkan sejarah Pos-Indonesia.

Termasuk kumpulan surat-surat lama dan banyak informasi tentang tokoh-tokoh yang berperan dalam sejarah perkembangan pos di dunia dan Indonesia.

Museum ini sangat ideal untuk dikunjungi bersama keluarga, teman atau pasangan. Museum Pos Indonesia buka dari Senin sampai Sabtu dari pukul 09:00 sampai 16:00 ET. Sedangkan pada hari Sabtu buka mulai pukul 09:00 hingga 13:00 WIB.

Categories
News

Masjid Pathok Negoro, Mengenal Pesona Lima Masjid Bersejarah di Jogja

Harga tiket: Gratis, Jam kerja: 24 jam, Alamat: Jl. Plosokouning Raya No.99, Ploso Kooning IV, Minomartani, Kek. Ngalik, Kab. Sleman, D.I. Yogyakarta; Map: Pemeriksaan lokasi

Masjid Patok Negoro bukan hanya tempat ibadah, tapi juga kartu kunjungan kota Jokya. Masjid ini dibangun pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono I dan memiliki sejarah yang panjang. Meski bukan objek wisata, banyak pengunjung yang datang ke sini setiap hari.

Tujuan utamanya memang ibadah, tapi ada juga yang ingin belajar lebih dalam tentang sejarah Yogyakarta. Selain itu, banyak yang tertarik dengan arsitektur bangunan yang memiliki makna filosofis. Masjid ini sangat tua, ratusan tahun, lebih dari 300 tahun tepatnya.

Meski begitu, kondisinya masih bagus dan terlihat sangat terawat. Sejarah masjid ini tidak lepas dari Kyai Muhammad Fakih yang juga guru dari Sri Sultan Hamengku Buwono I. Ia mengusulkan agar menunjuk Patoka Negoro, yang berarti orang yang mengajarkan agama di setiap daerah.

Daya Tarik Masjid Patok Negoro

Daya Tarik Masjid Patok Negoro
Kredit Gambar: Google Maps Abi Sukarna

Sebelumnya perlu diketahui bahwa Masjid Patok Negoro bukan hanya satu masjid. Artinya ada 5 masjid, dan masing-masing berada di wilayah yang berbeda. Kesemua masjid tersebut menjadi daya tarik tersendiri, baik dari segi sejarah maupun keunikan desain bangunannya.

1. Masjid An-Nur Mlangi

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, masjid ini bukan sekadar tempat ibadah. Selain itu, kelima masjid ini merupakan satu kesatuan yang menjadi ciri khas Jogja. Setiap masjid dibangun di atas mata angin, hanya satu masjid yang dikecualikan, yaitu di tengah dan merupakan masjid utama.

Contohnya adalah masjid An-Nur Mlangi yang menempati posisi di sebelah barat mata angin. Lebih tepatnya, masjid ini terletak di barat laut Jokji atau Pantai Selatan. Letaknya yang strategis membuat tidak mudah untuk menemukannya, apalagi dekat dengan pusat kota. Sebagai informasi tambahan, masjid ini dibangun pada tahun 1758 oleh Kyai Nur Iman.

2. Masjid Nurul-Khuda Dongkelan

Berikutnya adalah Masjid Nurul-Khuda Dongkelan yang merupakan salah satu dari lima masjid Patok Negoro lainnya yang menempati bagian selatan. Masjid ini lebih muda dari masjid sebelumnya yang dibangun pada tahun 1775. Sejarah panjang yang kurang baik mewarnai masjid yang pernah dibakar tentara Belanda pada masa penjajahan ini.

Masjid ini dibangun oleh Kyai Sihabudin dan luasnya 1000 meter persegi. Pada masa pembakaran oleh tentara Belanda pada masa perjuangan Pangeran Diponegoro, masjid ini kemudian dipugar pada abad ke-20, tidak seperti aslinya, namun rekonstruksinya tidak menghilangkan bangunan utama dan ciri khasnya.

3. Masjid Ad Darodjat Babadan

Masjid ketiga Patok Negoro menempati bagian timur, namanya masjid Ad Darojat Babadan. Struktur aslinya dibangun pada tahun 1774 dan digusur oleh tentara Jepang pada tahun 1943. Setelah kemerdekaan Indonesia, masjid ini dibangun kembali sesuai bentuk dan arsitekturnya yang khas.

Keunikan dari masjid ini adalah memiliki arsitektur bangunan Jawa dimana atapnya berbentuk limas. Sebagian besar bangunannya terbuat dari kayu, hanya sedikit yang dibangun dari tembok untuk memperkuat posisinya. Keistimewaan lain terlihat pada kolam yang mengelilingi masjid, fungsinya sebagai tempat wudhu umat yang akan memasuki masjid.

4. Masjid Sultoni Plosokuning

Masjid Sultoni Plosokuning merupakan masjid selanjutnya yang merupakan bagian dari Masjid Patok Negoro. Menempati bagian utara, masjid ini dibangun oleh Kyai Mursodo pada tahun 1724. Seperti masjid sebelumnya, kali ini juga dilengkapi dengan bangunan berbentuk piramida, sesuai dengan rumah adat Jawa.

Namun, ada perbedaan yang mencolok, yakni pada bagian atapnya terdapat gada yang bentuknya mirip dengan Alif. Seperti masjid pada umumnya, mengunjungi tempat ibadah ini juga mudah karena lokasinya yang strategis. Masjid ini pernah dipugar karena keadaannya yang bobrok saat itu, namun tidak pernah mengubah bangunan utamanya.

5. Masjid Takwa Wonokromo

Terakhir dan sekaligus masjid utama Patok Negoro adalah Masjid Takwa Wonokromo. Masjid ini dibangun lebih dulu dan juga yang tertua. Kyai Mohammad Fakih, beliaulah yang membangun masjid ini di atas lahan luas pemberian Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Sebagai masjid utama, ia berada di tengah-tengah masjid lainnya. Jika masjid lain dibangun menurut arah angin yang berbeda, maka masjid ini tidak. Posisinya di tengah tidak menunjukkan arah mata angin. Namun tetap memiliki keunikan tersendiri, yaitu dibangun selaras dengan sumbu simetri antara Gunung Merapi dan Laut Selatan.

Alamat dan rute menuju lokasi

Masjid Patok Alamat Negoro
Kredit Gambar: Google Maps Dzulkifli Amnan

Dari pembahasan di atas, mungkin Anda sudah paham bahwa Masjid Patok Negoro terletak di tempat yang berbeda. Anda tidak dapat langsung mengunjungi tempat ini, tetapi Anda harus melakukan perjalanan ke setiap tempat. Jika ingin ke Masjid Ad Darojat silahkan datang ke Babadan, Banguntapan, Bantul, D.I. Yogyakarta.

Masjid An-Nur yang telah disebutkan sebelumnya terletak di Desa Mlangi, Desa Nogotirto, Gamping, Sleman, D.I. Yogyakarta. Tempatnya dekat dengan pusat kota, jadi bisa datang dengan kendaraan umum atau pribadi. Sedangkan Masjid Sulthoni terletak di Desa Plosokuning, Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Sleman.

Selanjutnya Masjid Nurul-Khuda silahkan datang ke Dongkelan Cauman, Desa Tirtonirmolo, Bantul, D.I. Yogyakarta. Di antara semua masjid tersebut, masjid utama Patok Negoro yang dikenal dengan nama Masjid Takwa berada di lokasi yang paling strategis. Alamatnya terletak di Desa Wonokromo, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul.

Sebagai aturan, Anda harus membayar biaya masuk saat mengunjungi tujuan ini. Namun berbeda untuk saat ini, karena bukan objek wisata, jadi tidak perlu menyiapkan tiket masuk. Namun, tidak ada salahnya membelanjakan, jika Anda memiliki rejeki lebih, silakan disumbangkan ke kotak amal yang telah disediakan.

Acara menarik di Masjid Patok Negoro

Acara menarik di Masjid Patok Negoro
Kredit Gambar: Google Maps oleh Vinda Lina

Masjid ini terutama digunakan sebagai tempat ibadah dan bukan sebagai tempat wisata. Namun karena menarik, tak jarang wisatawan penasaran dan ingin mengunjunginya. Selama berada di lokasi, Anda dapat melakukan beberapa kegiatan yaitu:

1. Ibadah

Tentunya yang pertama dilakukan di Masjid Patok Negoro adalah beribadah sesuai dengan fungsi utamanya. Di sini Anda bisa sholat berjamaah saat waktunya tepat. Jika waktunya belum tiba, masih banyak ibadah lain yang bisa dilaksanakan. Contohnya adalah sholat sesuai sunnah, membaca Al-Qur’an, zikir dan segala sesuatu yang berpahala.

2. Lihat keunikan arsitekturnya

Setiap masjid memiliki desain yang berbeda namun sangat kental dengan adat Jawa. Oleh karena itu, kegiatan menarik selanjutnya adalah melihat arsitektur bangunan. Misalnya Masjid Ad-Darojat yang di sekelilingnya terdapat kolam tempat Anda bisa membasuh kaki sebelum masuk masjid.

3. Pelajari budaya Islam

Kegiatan selanjutnya di Masjid Patok Negoro adalah kajian budaya Islam. Memang tidak ada guru atau juru kunci untuk menjelaskan cerita yang dimaksud, namun Anda bisa mengetahuinya sendiri dari desain bangunannya. Misalnya masjid yang diukir dengan kaligrafi yang menjadi ciri khasnya, atau pada gendang kuno yang masih berfungsi.

Layanan tersedia di area masjid

Lokasi Masjid Patok Negoro
Kredit Gambar: Google Maps Abi Sukarna

Bukan objek wisata tapi dari segi fasilitas masih memadai dan layak pakai. Setiap masjid memiliki tempat parkir yang luas, namun disarankan untuk datang dengan sepeda motor. Ada juga toilet dan tempat wudhu, silahkan digunakan sesuai peruntukannya. Jika lelah, silakan istirahat di serambi masjid seperti pengunjung lainnya.

Masjid Patok Negoro merupakan objek wisata non-wisata di Yogya yang menawarkan banyak hal menarik untuk dilakukan. Namun jika ingin mendalami sejarah dan budaya Islam, tidak ada salahnya untuk berkunjung. Juga mungkin jika Anda lelah berwisata ke pantai, gunung atau wahana permainan, masjid ini bisa menjadi alternatif.

Categories
News

Batu Lubang Sibolga, Goa Bersejarah dengan Panorama Alam Eksotis

Batu Lubang Sibolga merupakan tempat yang kaya akan sejarah. Selain itu, tempat ini juga banyak dikunjungi wisatawan karena daya tariknya. Apa pun?

Harga tiket: Gratis, Jam kerja: 24 jam, Alamat: Jl. Sibolga – Tarutung, Simaninggir, Kek. Sitahuis, Kabin. Tapanuli Tengah, Sumatera Utara; Map: Pemeriksaan lokasi

Sibolga adalah sebuah kabupaten yang terletak di Tapanuli Tengah. Ada banyak tujuan wisata di daerah tersebut. Salah satunya yang kaya akan sejarah dan keindahan adalah Batu Lubang Sibolg. Destinasi ini menawarkan pemandangan yang tidak kalah bagusnya dengan yang lain.

Selain lokasi wisata, wisatawan juga akan disuguhkan pemandangan indah sepanjang perjalanan. Ada sekitar dua terowongan yang terlihat seperti gua. Ini pula yang menjadi alasan utama pariwisata disebut Batu Lubang.

Selain itu, tempat ini juga kaya akan sejarah. Dilihat dari cerita penduduknya, bendungan ini memiliki banyak cerita menarik yang sayang jika diabaikan begitu saja. Ingin mendapatkan ulasan lengkap? Yuk simak pembahasan selanjutnya!

Atraksi batu lobang Sibolg

Atraksi batu
Kredit Gambar: Google Maps Hamzah Fansuri

Setiap destinasi wisata memiliki daya tarik tersendiri. Tidak terkecuali Batu Lobang yang berada di wilayah Sibolga. Dan Indonesia memang kaya akan pariwisata, jadi dimanapun tempat ini pasti akan dikunjungi jika memang menarik dan unik. Berikut beberapa daya tarik Batu Lubang Sibolga.

1. Air terjun di balik tembok

Perlu dicatat bahwa sebelum mengunjungi wisata sejarah ini, perlu diketahui apakah Anda mengetahui atraksi apa saja yang unik di tempat ini. Ada banyak atraksi di tempat ini, yang pertama adalah air terjun di sebelah dinding batu.

Ada dua terowongan ganda yang dipercaya menyimpan banyak cerita misterius. Gua tersebut membuat pengunjung merasakan sensasi segarnya air yang mengalir keluar dari dinding bebatuan. Apalagi di sebelah dinding goa mengalir air terjun.

Pada umumnya orang akan berfoto sebentar di dinding goa sebelum pergi ke tempat lain yang tak kalah menarik.

2. Banyak gua dengan ukuran berbeda

Daya tarik Batu Lubang Sibolga yang kedua adalah adanya alur gua dengan berbagai ukuran. Masyarakat setempat percaya bahwa gua di Jalan Trans-Sumatera ini memiliki nilai sakral tersendiri.

Gua pertama yang akan dilalui wisatawan panjangnya sekitar 40 meter, sedangkan sisanya hanya sepanjang 20 meter. Sayangnya, kita masih belum tahu persis seperti apa sejarah lengkap dari kedua terowongan gua tersebut.

Namun, terowongan tersebut dikabarkan sudah ada sejak tahun 1930-an, sebelum Indonesia merdeka.

3. Pariwisata berawal dari era kerja paksa

Penduduk setempat mengatakan bahwa Batu Lobang dibangun sebagai hasil kerja paksa pada masa penjajahan Belanda. Warga yang ditahan oleh penjajah selalu mengalami perlakuan kejam dan sewenang-wenang.

Salah satu kerja paksa tersebut adalah warga diminta membuat terowongan secara padat dan kaku. Masyarakat kemudian melubangi batu tersebut agar tentara Belanda dapat melewati jalan tersebut.

Hal ini terlihat ketika wisatawan melihat ke atas goa, akan ada tulisan “Welcome to Holland Cave”. Sampai di sini bisa dipahami dengan benar?

4. Tercatat banyak warga yang meninggal

Konon saat tempat ini dibangun kembali, banyak penduduknya yang meninggal. Ini karena mereka dipaksa terus bekerja tanpa istirahat. Pada akhirnya, dia mati lemas dan mati.

Selain itu, kekejaman lain yang dilakukan penjajah Belanda adalah mayat pekerja yang dibuang ke jurang di samping lubang. Bukannya membuat takut, cerita ini justru menyedot perhatian publik ke tempat wisata tersebut.

Bagaimana, setelah membaca pembahasan di atas, apakah Anda masih tertarik untuk pergi ke Batu Lobang di kawasan Sibolga?

Alamat dan rute menuju lokasi

Atraksi batu
Kredit Gambar: Google Maps Mngthm

Bagi yang ingin melihat dengan mata kepala sendiri seperti apa batu lobang Sibolg ini silahkan berkunjung di akhir pekan. Silakan arahkan kendaraan Anda ke Desa Seemaninggir, Desa Bonandolok, Kecamatan Sitahuis, Sumatera Utara.

Terowongan ini cukup fenomenal, sehingga ketika wisatawan bertanya di mana letaknya, pasti banyak penduduk lokal yang tahu. Selain itu, terowongan ini juga berada di Jalan Lintas Tarutung Sibolga dan menjadi akses satu-satunya.

Nah soal rutenya, jika wisatawan ingin ke Batu Lobang di Sibolga, maka perlu menempuh jarak sekitar 5 km dengan waktu tempuh sekitar 18 menit. Sedangkan jika perjalanan dimulai dari Pandan akan lebih jauh lagi yaitu sekitar 7 km dengan waktu tempuh sekitar 22 menit.

Siapkan fisik yang kuat untuk sampai ke sini! Jangan lupa juga untuk membawa perlengkapan penting seperti makanan dan minuman. Terutama bagi wisatawan yang berasal dari luar provinsi Sumatera.

Biaya masuk ke objek wisata

Setelah mempersiapkan kapan waktu terbaik untuk ke tempat ini, selanjutnya adalah mencari tahu berapa harga tiket masuk wisata sejarah ini. Kabar baiknya, semua tiket masuk gratis.

Perkembangan pariwisata saat ini membuat Batu Lobang sangat populer. Selain memiliki banyak cerita menarik, sayang sekali jika dilewatkan begitu saja tanpa mampir, tanpa berfoto dan tanpa melihat air terjun yang indah.

Kegiatan yang menarik

Batu Lobang Sibolg Kegiatan yang menarik
Kredit Gambar: Google Maps Hendrik Naga

Berdasarkan ulasan di atas, tentunya dapat disimpulkan bahwa ada beberapa kegiatan menarik yang bisa Anda lakukan, antara lain:

1. Pelajari lebih lanjut tentang sejarah masyarakat

Wisatawan bisa mengadakan berbagai kegiatan, termasuk bertanya kepada juru kunci atau penduduk setempat tentang sejarah kelam situs tersebut. Meski masih simpang siur dan hanya berdasarkan kabar dari mulut ke mulut, tidak ada salahnya untuk mempercayainya.

Mengingat pembangunan lobang ini juga menjadi saksi kebrutalan penjajahan Belanda di Tapanuli yang merenggut banyak nyawa akibat kelelahan.

2. Melihat keindahan air terjun

Nah hal menarik kedua yang bisa dilakukan di Batu Lubang Sibolga adalah melihat keindahan air terjunnya. Jika diukur, tinggi totalnya mencapai 100 meter dan wisatawan bisa melihat pemandangan yang menakjubkan.

Kalau ke sini, maka persiapkan semuanya dengan baik dan lengkap, karena fasilitasnya masih minim. Siapkan juga alat pelindung. Sampai di sini bisa dipahami dengan benar?

3. Ambil foto

Saat berkunjung ke tempat ini, Anda tidak boleh melewatkan kesempatan untuk berfoto. Jangan lewatkan momen tersebut, terutama view atau view yang tidak kalah Instagrammable dari tempat wisata lainnya.

Jadi itulah beberapa hal yang dapat Anda lakukan. Sangat direkomendasikan untuk pemburu dan penggemar sejarah, bukan?

Layanan yang tersedia di kawasan wisata

Kompleks batu
Kredit Gambar: Google Maps Roma S

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tidak ada fasilitas yang bisa didapatkan saat turis datang ke sini. Selain itu, akses jalannya juga tidak terlalu mulus sehingga harus ekstra hati-hati.

Fokus pada perjalanan Anda untuk sampai ke tujuan dengan aman. Menurut mitos, saat melewati terowongan, Anda harus membunyikan klakson berkali-kali agar tidak ada penumpukan mobil di dalamnya dan sebagai tanda mobil ingin lewat.

Meski pengunjung belum menemukan fasilitas apapun, namun sejarah dan keindahan air terjun ini tidak perlu diragukan lagi.

Batu Lubang Sibolg wajib dikunjungi saat berada di Tapanuli Tengah. Jalannya memang sedikit terjal, namun keindahannya tidak mudah untuk dilupakan.