Categories
News

Sekilas Tentang Eksistensi Sarung Majalaya

Foto: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Wisatanews.id,- Menjelang bulan suci Ramadhan, produksi kain sarung biasanya menjadi sangat laris. Seperti yang Anda ketahui, sarung sering digunakan sebagai pakaian sholat bagi pria.

Namun, tahukah Anda bahwa ada industri produsen sarung berkualitas di Kabupaten Bandung yang mampu menembus pasar Asia. Sentra Industri Sarung terletak di Mahalai, Kabupaten Bandung.

Sarung Majalaya merupakan produk industri tekstil utama di daerah Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jawa Barat) yang pernah populer di Indonesia dan beberapa negara di Asia.

Sarung Majalay merupakan hasil kreativitas lokal yang dibanggakan oleh masyarakat Majalay, Jawa Barat dan seluruh bangsa Indonesia. Ragam corak, motif dan warna memiliki filosofi yang dapat menjadi identitas dan brand lokal yang sangat kuat.

Variasi majalay poleng sangat beragam, mulai dari poleng kecamatan, poleng haji, totog poleng, poleng poleng, poleng talic hingga poleng Namikalung.

Dessi Ruhati, Direktur Event Nasional dan Internasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, saat menghadiri Majalaya 2 Saong Festival di Pondok Pesantren Ats-Tsaqofah Al-Islamiyah Majalaya, baru-baru ini menyatakan bahwa Majalaya memiliki potensi besar di subsektor fashion. , khususnya sarung tenun majalay yang merupakan karya asli nusantara. Sehingga menurutnya festival ini cukup cocok disebut sebagai event berskala nasional.

“Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyambut baik festival ini karena kita bisa mempromosikan sarung sebagai produk ekonomi kreatif, tidak hanya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, tetapi juga untuk menjaga tradisi budaya. Karena sarung sudah menjadi tradisi leluhur, bahkan di Mahalai sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sejak abad ke-17,” ujar Dessie.

Dessy berharap Majalaya dapat menjadi bagian dari salah satu desa wisata di Indonesia yang dapat dikembangkan menjadi bagian dari perjalanan bertema tekstil.

“Kami berharap nantinya motif-motif kuno ini dapat dikembangkan kembali, bersama masyarakat dapat diadakan lomba agar motif-motif kuno ini dapat dihidupkan kembali dan mengutamakan proses pewarnaan alam,” tutupnya.

Categories
News

Eksistensi Getuk Sebagai Makanan Tradisional di Bandung

Foto: Devi Chaniago

Wisatanews.id– Bicara masalah kuliner di Bandung tentunya tidak akan ada habisnya. Segala sesuatu mulai dari yang tradisional hingga yang modern dapat dengan mudah ditemukan di kota ini.

Kuliner Bandung tidak hanya mudah ditemukan, tetapi juga terkenal dengan kelezatannya. Sebut saja batagore, mie leher bandung, seblak, cymol, kneeak dan masih banyak lagi masakan populer lainnya.

Dari nama tersebut muncullah sebuah makanan tradisional yang dianggap melegenda dan masih banyak penggemarnya yaitu getuk. Jajanan singkong ini sangat terkenal di kalangan generasi 70-an-2000-an.

Biasanya getuk ini dijual dengan warna-warni. Selain sangat enak, getuk juga cukup mengenyangkan. Itu karena terbuat dari singkong yang merupakan sumber karbohidrat selain nasi. Terlebih lagi, getuk juga bisa menjadi referensi oleh-oleh khas Bandung.

Selama ini getuk ternyata masih ada di Bandung. Ada beberapa toko kue yang masih menjual makanan tradisional ini. Selain itu, penjual getuk juga masih bisa ditemui di Bandung, meski cukup jarang.

Berikut beberapa toko atau warung yang menjual getuk di Bandung yang bisa Anda kunjungi:

1. Getuk Asli Miras

Jln. Astana Anyar No. 21

2. Getuk Permata Pak Aang

Jln. Babakan Irigasi Babakan Tarogong Bojongloa kaler Bandung

3. Getuk Jiwel, Pasar Kiarakondong, Bandung

4.Awug Chibeunying

Jln. Ahmad Yani No. 361 London

5. Avug Tsimenyan

Jln. Bojong Koneng No. 10 Kota Bandung

Categories
News

Mengupas Eksistensi Sentra Kerajinan Kulit di Sukaregang Garut

Foto: Disparbud Jabar

Wisatanews.id– Garut tidak hanya dikenal dengan dodolnya sebagai makanan khas, tapi juga sejumlah pusat kerajinan dunia.

Salah satu yang paling populer adalah barang-barang kulit di Sucaregang. Jika Anda berkunjung ke daerah tersebut, Anda akan diperkenalkan dengan bengkel-bengkel kulit yang tersebar.

Selain itu, Anda juga akan melihat banyak toko yang menjual barang-barang kulit buatan tangan di pusat Sukaregang Garut.

Ada berbagai jenis produk tersebut yang bisa dengan mudah Anda temukan jika Anda berkunjung ke Sentra Kerajinan Kulit Sukaregang di Garut Kota, Kabupaten Garut.

Selain jaket, ada produk lain seperti tas, ikat pinggang, sepatu dan dompet. Harganya bervariasi dan tersedia untuk semua kalangan.

Pengrajin biasanya menggunakan kulit sapi atau kulit domba karena mudah diolah menjadi bahan kerajinan. Kegiatan ini dikabarkan sudah ada sejak tahun 1930-an dan terus dilakukan secara turun-temurun. Tidak ada keraguan tentang kualitas. Pasalnya, kapal ini sudah diekspor ke beberapa negara tetangga.

Produk kulit ini masih eksis sampai sekarang. Selain di garut, kamu juga bisa menemukannya di berbagai daerah di Indonesia. Harga yang disarankan relatif, tergantung model dan ukurannya.

Biasanya, jaket kulit harganya ratusan ribu hingga jutaan rupiah.