Categories
News

Doa ketika Mengenakan Pakaian, Hikmah dan Penjelasannya

Saat mengenakan pakaian, ada doa yang diajarkan Nabi ﷺ kepada kita untuk dilakukan. Ini berlaku untuk semua jenis pakaian, baik lama maupun baru.

Membaca doa dalam pakaian

Allah SWT

shalat dengan pakaian

Hadits tentang sholat dengan pakaian

١- [عن معاذ بن أنس:] مَن أكَلَ طَعامًا ثم قال: الحَمدُ للهِ الذي أطْعَمَني هذا الطعامَ ورَزَقَنيه من غيرِ حَولٍ منِّي ولا قُوةٍ، غُفِرَ له ما تَقدَّمَ من ذَنبِه، ومَن لبِسَ ثَوبًا فقال: الحَمدُ للهِ الذي كَساني هذا الثوبَ ورَزَقَنيه من غيرِ حَولٍ منِّي ولا قوةٍ، غُفِرَ له ما تَقدَّمَ من ذَنبِه

Rasulullah ﷺ bersabda: “Barangsiapa yang makan kemudian berdoa: ‘ALHAMDULILAHIL LADZII ATAMANIY HADZA ATH TAAMA WA RAZAKANIIYI MIN GAYRI HAULIN MINNI WA LA QUWATEEN (Segala puji bagi Allah yang telah memberikan makanan ini kepadaku sebagai rezeki, tenaga dan tenaga dari saya ). Kemudian dosa masa lalu dan masa depan akan diampuni. Dan orang yang memakai baju tersebut lalu mengucapkan doa : “ALHAMDULILAHIL LADZII KASAANI ​​HADZA ATSAUBA WA RAZAKANIIHI MIN GAYRI HAULIN MINNI WA LYAA KUVWATEEN” Saya). Maka dosa masa lalunya akan diampuni.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud 4023)

Pelajaran dari hadits:

1. Allah subhanahu wa ta’ala layak atas segala bentuk pujian. Dan sudah sepatutnya sebagai hamba Allah subhanahu wa ta’ala kita selalu bersyukur dalam memuji-Nya karena Dialah Tuhan pemberi nikmat yang terus mengalir kepada kita. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا

“Jika kamu menghitung nikmat Allah, tentu kamu tidak dapat menghitungnya.” (QS. An-Nal: 18)

2. Pakaian adalah bagian dari nikmat yang diberikan Allah subhanahu wa ta’ala kepada hamba-Nya. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita untuk mensyukuri nikmat ini. Bentuk-bentuk syukur antara lain, misalnya tidak isbal, tidak mengenakan pakaian sutera bagi laki-laki, tidak berpakaian sombong, dll.

3. Kesadaran akan kelemahan, keterbatasan dan kegagalan kita sebagai manusia. Bahwa jika bukan karena pertolongan dan rahmat Allah, maka tentunya kita tidak akan merasakan kenikmatan berpakaian dan nikmat lainnya.

4. Termasuk kesempurnaan karunia Allah dan bentuk rahmat Allah kepada hamba-hamba-Nya terletak pada Dia menganugerahkan kepada kita berbagai bentuk rahmat, kemudian mendorong kita untuk mensyukuri nikmat tersebut dan menetapkan pahala yang besar untuknya.

Di antara mereka, seperti yang ditunjukkan pada akhir hadits,

له ما تَقدَّمَ من ذَنبِه

“Maka dosanya yang telah lalu akan diampuni”

Hakikat janji Allah subhanahu wa taala berupa pengampunan dosa bagi orang yang melaksanakan shalat di atas.

Tautan:
– Itaf al-Muslim bi-siarch Hisn al-Muslim min Adhkar al-Kitab wa as-Sunna Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahtani

Categories
News

Doa Mengenakan Pakaian Baru, Hikmah dan Penjelasannya

Doa yang akan kita bahas kali ini masih berkaitan dengan doa tentang memakai pakaian yang telah kita bahas sebelumnya. Namun kali ini lebih khusus memakai baju baru.

Membaca doa dengan baju baru

peliharaan

shalat memakai baju baru

Sholat hadits dengan baju baru

١- [عن أبي سعيد الخدري:] ﷺ إذا اسْتَجَدَّ ثَوْبًا سَمّاه باسْمِه؛ إمّا قَميصًا أو عِمامةً، ثُمَّ يقولُ: «اللَّهُمَّ لك الحَمْدُ، أنت كَسَوْتَنيه، أَسأَلُك مِن خَيْرِه وخَيْرِ ما صُنِعَ له، وأَعوذُ بك مِن شَرِّه وشَرِّ ما صُنِعَ له». قالَ أبو نَضْرةَ: َ فَكَانَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا لَبِسَ أَحَدُهُمْ ثَوْبًا جَدِيدًا قِيلَ لَهُ تُبْلَى وَيُخْلِفُ اللَّهُ تَعَالَى

dari Abu Saeed al-Khudri, dia berkata: “Sering kali Nabi ﷺ memakai baju baru, diawali dengan menyebut namanya (baju), baik itu jubah atau sorban, kemudian membacakan doa:“ ALLAHUMMA LAKAL HAMDU ANTA KASHAUTANIHI AS-ALUKA MIN HAYRIHI WA HAIRI MAA SHUNI’A LAHU, WA A’UUDZU BIKA MIN SYARRIHI WA SHARRHI MAA SHUNI’A LAHU (Ya Allah, segala puji hanya milik-Mu, taatilah Allah). Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan dan kejahatan yang mengikuti dari ini (kemaksiatan kepada Allah).” Abu Nadra berkata: “Dan biasanya para sahabat Nabi ﷺ, jika salah satunya memakai baju baru, “Berumur panjang agar Allah menggantinya dengan (pakaian) baru” (Abu Daud, 4020).

٢- [عن أبي سعيد الخدري:] ﷺ إذا استجَدَّ ثوبًا سمّاهُ باسمِهِ؛ Terima kasih يقولople: “اللهمaged لك الحail.Ru أimesت tina كail.Rulf ، ،imes خيرail.Ru loc ، وخيoff صarch ndsaش وأ? بكيرَ ما صُ وش وأ? بكيرace ش ش SHET

dari Abu Said dia berkata: “Ketika Nabi ﷺ memakai baju baru, dia selalu menyebut namanya, apakah itu imamah, jubah atau selendang. Setelah itu, dia berkata: “ALLAHUMMAH LAKAL HAMDU ANTA KASAUTANIKHI AS’ALUKA HAIRAHU WA HAIRA MAA SHUNI’A LAHU WA AUUDZU WA AUUDZU BIK MIN SYARRIHI WA SYARRI MAA SHUNI’A LAHU (Ya Allah, segala puji bagi-Mu, Engkau mendandaniku pakaian, oleh karena itu aku meminta kebaikannya dan apa yang baik untuknya, dan aku berlindung kepadamu dari kejahatannya dan apa yang buruk baginya). (Dilaporkan oleh Tirmizi, 1767)

Pelajaran dari hadits:

1. Dianjurkan untuk bersyukur dengan memuji Allah subhanahu wa ta’ala dengan memakai baju baru. Pakaian merupakan bagian dari nikmat yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya. Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala:

يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ قَدْ اَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُّوَارِيْ سَوْءٰتِكُمْ وَرِيْشًاۗ وَلِبَاسُ التَّقْوٰى ذٰلِكَ خَيْرٌۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ

“Wahai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi aurat dan rambutmu (sebagai bahan pakaian untuk menghiasi dirimu). (Namun) pakaian saleh adalah yang terbaik. Ini adalah bagian dari tanda-tanda (kekuatan) Allah, agar mereka selalu ingat. (KS. Al-Araf: 26)

2. Seburuk-buruknya pakaian adalah ketika seseorang memakai pakaian tersebut untuk alasan yang sia-sia dan meremehkan orang lain.

Rasulullah ﷺ bersabda:

[عن أبي ذر الغفاري:] ثَلاثَةٌ لا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَومَ القِيامَةِ: المَنّانُ الذي لا يُعْطِي شيئًا إلَّا مَنَّهُ، والْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بالحَلِفِ الفاجِرِ، والْمُسْبِلُ إزارَهُ. dan Minat

dari Abu Dzar dari Nabi ﷺ, dia berkata: “Ada tiga orang yang tidak akan diundang Allah untuk berbicara dengan mereka di hari kiamat: Orang yang suka memberi, mereka tidak memberi, kecuali dengan menyebutkannya (karena riya ’), baik orang yang menjual barangnya dengan sumpah palsu, maupun orang yang membuat isbal (memanjangkan) pakaian. Dalam hadits lain: “Ada tiga orang yang tidak diajak bicara oleh Allah, tidak dipandang dan tidak disucikan.

Dan mereka tersiksa.” (Diriwayatkan oleh Muslim 106)

[عن عبدالله بن عمر:] . Puisi

Dari Abdullah ibn Umar, damai dan berkah Allah besertanya, mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Barangsiapa merentangkan pakaiannya karena sombong, Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat.” Kemudian Abu Bakar berkata: “Bahkan ada salah satu bajuku yang menonjol jika tidak aku pegang (jangan diangkat).” Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya kamu tidak mau sombong.” (HR Bukhari 3665)

3. Pakaian yang paling baik adalah pakaian yang suci, yang dipakai sesuai dengan tujuannya untuk melindungi diri dari panas, dingin dan untuk menutupi aurat.

Maksud meminta pakaian yang baik dalam shalat adalah kita memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar pakaian yang kita kenakan dapat menjadi sarana yang membantu kita dalam beribadah dan taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Sebaliknya, pakaian yang paling buruk adalah pakaian yang najis dan najis. Ini termasuk pakaian, yang merupakan dalih untuk melakukan kemaksiatan, aib, kesombongan.

Tautan:
– Itaf al-Muslim bi-siarch Hisn al-Muslim min Adhkar al-Kitab wa as-Sunna Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahtani

Categories
News

Mendoakan Orang yang Mengenakan Pakaian Baru

Rasulullah SAW juga mengajarkan kita untuk mendoakan kebaikan orang lain yang mendapat rahmat berupa baju baru. Inilah ajaran Islam yang mulia, bukan rasa iri hati yang timbul karena bertemu dengan orang lain dengan baju baru, melainkan Islam mengajarkan kita untuk berbahagia dengan mendoakannya.

Bacaan doa untuk orang yang memakai baju baru

تُبلِي ويُخلِفُ اللهُ

berdoa bagi mereka yang memakai baju baru

Doa Hadist bagi orang yang memakai baju baru

١- [عن أبي سعيد الخدري:] كان رسولُ اللهِ ﷺ إذا استَجَدَّ ثوبًا سَمّاه باسمِه: إمّا قَميصًا أو عِمامةً، ثم يقولُ: اللهُمَّ لك الحمدُ، أنتَ كَسَوْتَنيه، أسألُك من خيرِه، وخيرِ ما صُنِع له، وأعوذُ بك من شرِّه، وشرِّ ما صُنِع له. قال أو imesicles®: وكال صالا your self duönce ﷺ إذا nds أالو# ﷺا لlf ثو# ثوimes ا جيًا قيلipe ويired الل mendiskusikan ويired الل ويired اللdom No.

Dari Abu Said al-Khudri, beliau bersabda: “Sering kali Nabi ﷺ memakai baju baru diawali dengan menyebut namanya (baju), baik itu jubah atau sorban, kemudian membacakan doa: “ALLAHUMMA LAKAL HAMDU.” ANTA KASHAUTANIHI AS-ALUKA MIN HAYRIHI WA HAIRI MAA SHUNI’A LAHU, WA A’UUDZU BIKA MIN SYARRIHI WA SYARRI MAA SHUNI’A LAHU (Ya Allah, segala puji hanya milik-Mu. Dan taatilah Allah). Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan dan keburukan yang diakibatkan oleh hal ini (kemaksiatan kepada Allah). Abu Nadra berkata: “Dan biasanya para sahabat Nabi ﷺ, jika salah satu dari mereka mengenakan baju baru, akan mengatakan kepadanya: “TUBLII WA Yuhlifullahu Taala (Pakailah sampai usang, semoga Allah Ta’ala memberimu uang kembalian) (HR.Abu Dawud 4020).

٢- [عن أم خالد أمة بنت خالد بن سعيد بن العاص:] أُتِيَ النبيُّ ﷺ بثِيابٍ فيها خَمِيصَةٌ سَوْداءُ صَغِيرَةٌ، فقالَ: مَن تَرَوْنَ أنْ نَكْسُوَ هذِه فَسَكَتَ القَوْمُ، قالَ: ائْتُونِي بأُمِّ خالِدٍ فَأُتِيَ بها تُحْمَلُ، فأخَذَ الخَمِيصَةَ بيَدِهِ فألْبَسَها، وقالَ: أبْلِي وأَخْلِقِي وكانَ فيها عَلَمٌ أخْضَرُ أوْ أصْفَرُ، فقالَ: يا أُمَّ خالِدٍ، هذا سَناهْ وسَناهْ بالحَبَشِيَّةِ حَسَنٌ

Dari Ummu Khalid binti Khalid diceritakan bahwa Nabi ﷺ pernah dihadiahi kain kecil dengan renda sutra. Kemudian dia bertanya: “Menurut pendapatmu, siapa yang paling berhak atas kain ini?” Orang-orang itu diam saja. Lalu dia berkata, “Datanglah padaku, Ummu Khalid.” Kemudian dia memberikan sehelai kain dan mengenakannya. Setelah itu, dia berkata: “Saya berharap itu bertahan lama sampai Allah menggantinya dengan yang baru (ketahanan).” Kemudian dia melihat pola hijau atau kuning pada kain sutera bersulam dan berkata, “Wahai Ummu Khalid, ini sana, sana.” Sana adalah kata Habasii yang berarti “baik”. (HR Bukhari 5823)

Pelajaran dari hadits:

1. Shalat ini disyariatkan dibacakan bagi saudara muslim yang menerima baju baru. Karena mengandung pesan menyebarkan cinta kasih di kalangan umat Islam.

2. Seorang muslim yang cerdas adalah orang yang selalu memasrahkan segala amalnya kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan menjadikan segala amal perbuatannya bernilai ibadah. Termasuk dalam hal ini, ia juga mengenakan baju baru dengan maksud untuk menunjukkan nikmat yang Allah subhanahu wa ta’ala berikan kepadanya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

Amin

“Sesungguhnya Allah senang ketika Dia melihat nikmat yang ditunjukkan kepada hamba-hamba-Nya.” (HR. Tirmidzi 2819)

3. Dianjurkan untuk mengucapkan doa ini kepada setiap orang yang memakai sesuatu yang baru.

Tautan:
– Itaf al-Muslim bi-siarch Hisn al-Muslim min Adhkar al-Kitab wa as-Sunna Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahtani