Wisatanews.id, – Tak hanya di Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah juga memiliki destinasi wisata religi yang cukup populer. Salah satu kawasan wisata religi tersebut adalah kota Semarang yaitu makam Mbah Depok.
Semakin berkembang, makam Mba Depok semakin cantik. Wisata religi muslim ini terletak di Jalan Depok, di desa Kembangsari, di kota Semarang.
Menurut laporan dari situs resmi Disparbud Kota Semarang, makam Habib Tokha yang lebih dikenal dengan makam Mbah Depok ini dulunya berada di belakang pertokoan dan harus masuk gang-gang kecil untuk menuju kawasan di dalam Mbah Depok. makam. Setelah direnovasi, bangunan berarsitektur Timur Tengah ini kini terlihat begitu megah dari Jalan Depok karena bangunan ruko di depannya sudah dibongkar.
Habib Toha bin Muhammad bin Yahya adalah anak dari Habib Muhammad Kodley bin Toha bin Yahya, dimana Habib Muhammad Kodley adalah Datuk Maulana Habib Lutfi yang pertama kali datang ke Indonesia.
Habib Toha terlibat dalam menjaga kedaulatan Indonesia. Ia dan pasukan Kerajaan Mataram ikut berperang dan mengusir penjajah. Habib Toha tinggal di kota Semarang hingga wafatnya sekitar tahun 1799 dan dimakamkan di kawasan Depok kota Semarang.
Banyak orang yang melewati kawasan Depok mengira bangunan ini adalah masjid karena dari kejauhan terlihat seperti masjid. Solusi arsitektur dengan dominasi warna putih dengan kubah hijau menjadikan makam Mbah Depok semakin megah dan indah.
Makam Habib Tokha biasanya selalu ramai dikunjungi peziarah pada hari minggu dan malam jumat, tidak hanya peziarah dari kota semarang, tetapi juga banyak peziarah dari luar kota. Selain itu, setahun sekali diadakan acara Haul Habib Toha yang dilaksanakan pada bulan Syawal dalam penanggalan Hijriah.
Wisatanews.idMasyarakat Jawa Barat khususnya Kota Bandung tampak bangga dan bersyukur. Pasalnya, pembangunan Masjid Raya Al Jabbar kini semakin lengkap dengan dibukanya Galeri Rasulullah baru-baru ini.
Keberadaan galeri ini tentunya menjadi oasis wisata religi di Kota Bandung yang belum begitu populer sebagai tempat wisata religi di Jawa Barat. Pasalnya, biasanya destinasi wisata religi di Jawa Barat lebih populer di Tasikmalaya, Cirebon, Garut, Kuningan, Bekasi dan daerah lainnya.
Banyak hal menarik dan informatif yang bisa dipelajari saat berkunjung ke Galeri Rasulullah. Galeri ini menyajikan detail sejarah zaman jahiliah, kelahiran Nabi Muhammad, penerimaan wahyu, penyebaran Islam, hingga wafatnya Nabi Muhammad.
Tak hanya itu, galeri yang 50 persen dikemas secara digital ini juga menampilkan sejarah perkembangan Islam di seluruh dunia, hingga nusantara dan Jawa Barat.
Galeri ini kabarnya masih dibuka gratis selama 2 bulan ke depan sejak dibuka pada 27 Maret 2023. Bagi pengunjung yang ingin datang, terlebih dahulu harus mendaftar secara online di aplikasi Sapawarga.
Galeri Rasululla dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat bekerja sama dengan Sembilan Matahari. Bulan Ramadan ini, galeri Rasulullah di Masjid Raya al-Jabbar sangat cocok untuk ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa.
Wisatanews.id,- Menjelang bulan suci Ramadan 1444 H yang jatuh pada 23 Maret 2023, sejumlah tempat wisata religi di Jawa Barat kerap menjadi destinasi favorit wisatawan.
Dari sederet tempat wisata di Jawa Barat, berikut 5 tempat wisata religi yang populer di Jawa Barat:
Makam Sunan Gunung Jati
Makam Sunan Gunung Jati terletak di desa Astana, Gunung Jati, Cirebon. Makam ini sering dikunjungi karena dibangun dengan desain unik yang menggabungkan gaya tiga negara yaitu Cina, Indonesia, dan Arab.
Masjid Raya Bandung
Masjid Raya ini terletak tepat di Jalan Dalem Kaum 14, Balonggede, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat.
Menjelang bulan Ramadan, bahkan di bulan Ramadan, masjid ini selalu ramai dikunjungi jamaah dari berbagai daerah.
Makam Sheikh Abdul Muhi dan Gua Sparwadi
Makam Sieh Abdul Mucha dan Gua Saparwadi terletak di Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
kuburan Godog
Makam terkenal ini terletak di desa Lebak Agung, Garut. Makam ini konon merupakan makam Raden Kiansantan, tempat beliau menyebarkan agama Islamnya sambil berkeliling daerah.
Makam ini juga cukup populer di kalangan peziarah dan mudah ditemukan di Garut.
Sumur Tujuh Sibulan, Kuningan
Nama cibulan berasal dari kata cai katimbulan yang artinya “air yang keluar”. Sumur ini terletak di desa Manis Kidul, kecamatan Jalaksan, 7 km sebelah utara kota Kuningan.
Di kawasan tersebut terdapat tujuh sumur yang dikenal dengan nama Sumur Tujuh yang merupakan situs patilasana Prabu Silivangi yang digunakan untuk penyucian. Tempat ini merupakan salah satu tempat penyebaran agama Islam di Kuningan berkat kegiatan Vali Songo.
Harga tiket: Gratis, Jam kerja: 24 jam, Alamat: Desa Pulobata, Pulokelapa, Kek. Lemahabang, taksi. Karawang, Jawa Barat; Map:Pemeriksaan lokasi
Bagi penduduk Karawang, makam Syekh Kuro tentu sudah tidak asing lagi. Ini adalah tempat wisata religi di mana peziarah datang setiap hari. Apalagi pada malam jumat tempat ini semakin banyak menarik pengunjung karena ada tradisi yang disebut hari sabtu. Pengunjung terbanyak berasal dari Karawang dan sekitarnya, hanya sedikit yang berasal dari luar kota.
Memang tidak terlalu ramai jika dibandingkan dengan wisata religi seperti Songo Wali dan para wali besar di nusantara. Namun siapa dibalik makam ini, yang memiliki andil besar dalam menyebarkan Islam di Indonesia. Syekh Kuro, sosok di balik makam yang banyak dikunjungi wisatawan untuk tujuan ziarah.
Seperti tokoh agama atau wali pada umumnya, beliau memiliki banyak nama lain yang dikenal di berbagai daerah. Nama lain dari Syekh Kuro antara lain Syekh Hasanuddin, Syekh Qurotul Ain dan Syekh Mursahadatillah. Menurut riwayat, beliau adalah keturunan Syekh Yusuf Siddiq, seorang ulama besar dari Champa.
Daya Tarik Makam Syekh Kuro
Alasan makam Syekh Kuro selalu dikunjungi wisatawan adalah karena daya tariknya. Jika Anda pernah mengunjungi makam pendeta seperti Vali Songo, Anda mungkin tahu artinya. Lebih detailnya berikut kami rangkum informasi tentang daya tarik obyek wisata religi di Karawang ini!
1. Kisah Syekh Kuro
Studi sejarah sebenarnya sangat penting, meskipun banyak yang tidak menyukainya. Syekh Kuro tak lepas dari sejarah panjangnya menyebarkan Islam di Nusantara, khususnya di Pulau Jawa. Beliau adalah ulama besar, keturunan ulama Champa bernama Syekh Yusuf Siddiq.
Jika ditelusuri lebih jauh garis keturunannya, ia masih memiliki golongan darah yang sama dengan Syekh Jalaluddin, yaitu ulama besar dari Mekkah pada masanya. Beberapa literatur sejarah bahkan menyebutkan bahwa Syekh Kuro masih satu keluarga dengan Sayyidina Hussain bin Sayyidina Ali r, menantu Nabi Muhammad SAW.
Terlepas dari asal usulnya, Syekh Kuro pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia pada tahun 1409. Cirebon adalah daerah pertama yang ia singgahi, saat itu masih di bawah kekuasaan Raja Anggalarang yang memimpin kerajaan Hindu. Tujuan utamanya menginjakkan kaki di negara itu adalah penyebaran Islam.
Saat pertama kali datang ke Cirebon, beliau disambut oleh Ki Gedeng Tapa, salah seorang pembesar Cirebon saat itu. Dengan dukungan para pejabat Cirebon, Syekh Kuro semakin yakin akan penyebaran Islam di Jawa. Namun sayangnya, jalur dakwah tidak begitu mulus, karena campur tangan pemerintah yang berbeda keyakinan.
Melihat perkembangan Islam yang pesat, raja Angalarang mengirimkan sejumlah pasukan untuk menghentikan aktivitas dakwahnya. Alih-alih memulai perlawanan dan memobilisasi massa, Syekh Kuro justru memamerkan kepribadiannya sebagai ilmuwan besar dengan mengikuti perintah raja.
Akhirnya dia kembali setelah beberapa lama, tapi kali ini bukan di Cirebon, melainkan di Karawang. Kedatangannya disambut dengan antusias oleh penduduk setempat, juga oleh raja yang memerintah saat itu. Karena dukungan yang besar itu, ia membangun sebuah pondok yang digunakan sebagai pusat pelatihan bagi murid-muridnya.
Di gubuk inilah beliau mengajar dan menyebarkan agama Islam di Karawang, namanya Pondok Kuro. Hingga akhir hayatnya menyebarkan Islam di daerah ini, dan dibantu oleh beberapa muridnya. Ia dimakamkan di daerah Lemahabang dan makamnya pertama kali ditemukan oleh Syekh Tolkha pada tahun 1859 Masehi.
2. Masjid Agung Karawang
Daya tarik makam Syekh Kuro selanjutnya adalah Masjid Agung Karawang. Jangan heran jika menemukan masjid dengan bangunan yang tampak biasa saja. Keberadaan nama Agung di sini mungkin bagi banyak orang terkesan sebagai tempat ibadah yang megah. Ternyata tidak demikian, masjid ini jauh dari kesan mewah dan megah.
Namun, tak heran jika disebut Masjid Agung dan menjadi daya tarik tersendiri wisata religi di Karawang. Ini adalah masjid pertama di Karawang yang dibangun pada tahun 1418. Sebelumnya, masjid ini hanya berupa musala kecil yang digunakan sebagai tempat ibadah utama Syekh Kuro dan murid-muridnya.
Masjid ini juga digunakan untuk pelajaran dan sekaligus sebagai tempat istirahat baginya. Tempatnya terletak di dekat makam Syekh Kuro, Anda hanya bisa mencapainya dengan berjalan kaki. Meski telah mengalami beberapa kali renovasi, bagian utama masjid tetap sama seperti saat pertama kali dibangun.
3. Bagaimana wisata religi di Karawang
Daya tarik selanjutnya adalah dijadikan sebagai wisata religi. Turis datang ke sini karena suatu alasan, tentunya untuk mendoakan Syekh Kuro. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari ziarah, jadi bukan hanya sekedar doa bagi yang meninggal. Selain itu, keuntungan lainnya adalah mengingat kematian.
Pengunjung makam Syekh Kuro sangat mengetahui hal ini, mereka biasanya membaca tahlil dan berdoa saat tiba. Namun jika ingin mendapatkan suasana yang berbeda saat berkunjung, lebih baik datang pada malam jumat. Seperti disebutkan di atas, pada hari ini terdapat tradisi Sabat yang menarik peziarah dari berbagai daerah.
Alamat dan rute menuju lokasi
Jika ingin ke sini dan berziarah silahkan ke Kampung Pulobata, Desa Pulokelapa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Lokasi cukup strategis, dekat dengan pemukiman warga. Apalagi jaraknya hanya sekitar 25 kilometer dari pusat kota, Anda bisa sampai di sana dalam waktu 40 menit.
Ada banyak rute yang bisa Anda tempuh untuk sampai ke Makam Sheikh Kuro, tergantung dari titik awal Anda. Jika Anda datang dari pusat kota, gunakan SMAN 1 Lemahabang, Kolam Rawa Siku, dan pertigaan Tugu Tani Lamaran. Kemudian berkendara di sepanjang Jalan Lingkar Tanjungpur dan Jalan Siliwangi.
Setelah melintasi jembatan, belok kanan setelah berkendara sekitar 600 meter. Lokasi wisata yang dituju sudah dekat, Anda hanya perlu mengikuti petunjuk yang tertera. Untuk lebih jelasnya, Anda harus menggunakan aplikasi peta digital atau Google Maps. Saat alamat atau nama tujuan wisata, ikuti rute yang ditunjukkan.
Seperti halnya wisata religi pada umumnya, mengunjungi Makam Syekh Kuro tidak dipungut biaya. Anda hanya perlu menyiapkan sejumlah uang untuk biaya parkir tergantung kendaraan yang Anda angkut. Makam religi ini buka setiap hari, namun disarankan untuk datang saat tradisi Sabat sedang dilaksanakan.
Peristiwa menarik di makam Syekh Kuro
Tidak banyak aktivitas yang Anda lakukan ketika mengunjungi tempat wisata religi seperti makam ulama. Namun bukan berarti tidak ada, beberapa hal yang biasa dilakukan jamaah haji pada umumnya bisa Anda lakukan sebagai berikut!
1. Ziarah ke makam Syekh Kuro
Tujuan utama wisatawan berkunjung adalah berziarah. Kegiatan yang dilakukan selama ziarah di makam Syekh Kuro biasanya dikaitkan dengan sembahyang. Bukan untuk dirinya sendiri, tapi untuk penghuni makam. Kegiatan ini juga penting sebagai pengingat bahwa setiap orang akan mati pada waktunya.
2. Di sekitar kuburan
Bagi yang belum tahu, makam yang menjadi objek wisata religi ini tersebar di area yang cukup luas. Pengunjung yang datang tentunya memiliki waktu luang setelah melakukan kegiatan utama yaitu ziarah. Jika Anda juga punya banyak waktu, tidak ada salahnya berjalan-jalan di sekitar area makam. Jangan lupa untuk mengunjungi Masjid Agung yang terletak di sekitar makam.
3. Berburu souvenir
Di pelataran makam Syekh Kuro, banyak pedagang yang menjajakan berbagai menu makanan. Silahkan pilih menu sesuai dengan yang diinginkan, harga relatif murah. Selain makanan dan minuman, di sini juga banyak penjual oleh-oleh khas. Misalnya kue semprong, kue gongjing dan kerupuk bonto.
Layanan yang tersedia di kawasan wisata
Dari segi perlengkapan tentunya tidak jauh berbeda dengan objek wisata religi berupa makam yang anda kunjungi. Ada tempat parkir yang cukup luas, warung-warung yang berjejer rapi meski berada di pinggir trotoar, dan toilet yang bersih. Ada juga masjid yang merupakan tempat ibadah dengan tempat wudhu.
Banyak cara untuk mengisi waktu liburan, salah satunya dengan mengunjungi tempat wisata. Namun, ada banyak lokasi wisata yang bisa dijadikan destinasi. Anda harus mengunjungi makam Syekh Kuro jika berada di Karawang. Meski kecantikan tidak ditawarkan, ada banyak nilai yang bisa didapat dalam hidup.
Gua Maria Lawangsikh merupakan tempat pemujaan yang dapat digunakan untuk pengobatan atau berwisata. Tempatnya sejuk dan asri, cocok untuk bersantai.
Harga tiket: Gratis, Jam kerja: 24 jam, Alamat: Patihombo, Purvosari, Kek. Girimulho, taksi. Pendant Progo, D.I. Yogyakarta; Map:Pemeriksaan lokasi
Penyembuhan atau perjalanan tidak harus di tempat yang menimbulkan keseruan, seperti bermain air atau yang lainnya. Namun dari waktu ke waktu, berwisatalah ke tempat yang bernuansa spiritual. Salah satunya adalah Gua Maria Lawangsikh di Kulon Progo, Yogyakarta.
Jika seorang beragama mengenal tempat ibadahnya dengan baik, maka dia akan menjadi orang yang menghormati kepercayaan orang lain yang berbeda dengannya. Indonesia sendiri menerapkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya sebagai masyarakat harus saling menghormati suku, agama, dan ras yang berbeda.
Gua Maria sering dikunjungi umat Kristiani Katolik. Tempatnya yang sejuk, tenang, nyaman dan damai memiliki daya tarik tersendiri. Sebelum berwisata alangkah baiknya menyimak ulasan di bawah ini!
Daya Tarik Gua Maria Lawangsikh
Sudah bukan rahasia lagi jika Anda mengunjungi suatu tempat, baik itu untuk beribadah ataupun berwisata, terlebih lagi keduanya membutuhkan daya tarik yang membuat tempat tersebut layak untuk dikunjungi. Berikut beberapa poin yang memukau wisatawan dengan Gua Maria:
1. Lengkungan dengan ukiran yang indah
Pertama, di pintu masuk wisatawan akan melihat tangga dan gapura yang terbuat dari kayu. Tangga dan gerbangnya dihiasi dengan ukiran yang sangat indah. Jika ingin menuju goa, maka wisatawan harus melalui tangga ini terlebih dahulu.
Sekarang ada lukisan di sebelah kiri anak tangga yang menceritakan saat Yesus ditangkap dan akhirnya disalib. Ada cukup banyak gambar yang ditempel, semuanya dari kuningan.
2. Ketenangan dari gumaman air
Tidak dapat dipungkiri bahwa ketika Anda mendengar gemericik air, pikiran Anda menjadi rileks sepenuhnya. Inilah yang akan Anda temukan jika Anda mengunjungi Gua Maria. Suara gemericik air akan terdengar syahdu dan sunyi, sehingga bagi siapa saja yang ingin berdoa dan bersujud, tempat ini adalah pilihan yang tepat.
Jika beruntung, wisatawan akan merasakan ketenangan yang memang diimpikan untuk beribadah, karena terkadang para penjaga dan orang yang datang pada jam-jam tertentu akan bersikap diam.
3. Ada toko kejujuran
Di gua Maria Lavansikh, ada toko kejujuran yang menjual berbagai jenis lilin, perlengkapan ibadah, dan lain sebagainya. Pengunjung dapat membeli lilin dan memasukkan uang ke dalam kotak.
Makanya disebut toko kejujuran, karena hanya orang jujur ​​yang terus membayar meski tanpa sepengetahuan penjual. Cara ini memang unik, tapi sangat ampuh untuk mengecek kejujuran di gereja katolik ini.
4. Patung Perawan Maria
Seperti namanya, patung Bunda Maria terletak di depan pintu masuk goa. Patung itu berdiri anggun dengan kerudung khas Bunda Maria yang menjuntai hingga ke kakinya. Kepalanya dimahkotai dengan salib emas.
Patung Perawan Maria seolah-olah melipat tangannya dalam cangkir di area dada dan memegang rosario. Tanda bahwa peziarah baru saja tiba adalah penyalaan lilin di sekitar patung.
Pada hari-hari tertentu tempat ini akan ramai pengunjung, terutama pada hari Minggu, karena ini adalah waktu ibadah bagi umat Katolik.
6. Gua dan mata air
Di dalam goa terdapat stalaktit yang masih hidup. Stalaktit terlihat sangat indah dan menggantung dari langit-langit gua. Selain itu, ditambah dengan air, tetesannya cukup kuat. Di dalam goa juga terdapat mata air yang mengalir deras.
Di sebelah kiri sumbernya terdapat air suci yang menurut beberapa orang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Selain itu, air suci ini dipercaya membawa berkah.
Nah, bagaimana tertarik untuk mengunjungi tempat ibadah di Goa Lawangsikh Maria ini? Tidak ada yang salah dengan penyembuhan dengan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Alamat dan rute menuju lokasi
Gua Maria Lawangsikh terletak di Desa Patihombo, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulho, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rutenya dimulai dari Jalan Godean, wisatawan bisa mengarahkan kendaraannya dari Kali Progo menuju Kenteng Junction.
Nah, dari Kenteng Junction, teruslah berjalan ke arah barat hingga sampai di Pegunungan Menorah. Perjalanan ini ditempuh dengan jarak sekitar 13 km.
Dari sana, ikuti rambu Gua Maria hingga mencapai jalan desa. Tempatnya ada di desa yaitu Patihombo.
Biaya tiket masuk wisata religi
Masuk ke Gua Maria Lavansikh gratis. Wisatawan cukup membayar parkir sepeda motor sebesar Rp 2.000 dan mobil Rp 5.000. Selain itu, goa ini buka setiap hari dari pagi hingga sore hari.
Tapi disarankan untuk datang di pagi hari. Keuntungannya adalah udaranya lebih sejuk, pengunjungnya tidak terlalu banyak, dan sebagainya. Tempat ibadah ini biasanya ramai dikunjungi pada bulan Maret dan Oktober, karena dipercaya pada bulan ini banyak doa yang terkabul selama berhaji.
Jadi setelah tempat ini, wisatawan bisa pergi ke beberapa pantai di Gunung Kidul sekaligus. Di dekatnya terdapat Pantai Indrayanti dan Pantai Baron. Sangat disarankan untuk menggunakan mobil agar tidak terlalu lelah.
Kegiatan yang menarik
Setelah melihat beberapa ulasan di atas, tentunya wisatawan sudah tahu apa yang harus dilakukan. Beberapa dari mereka:
1. Berdoa
Doa tidak terbatas pada tempat ibadah umum seperti gereja. Tapi Anda juga bisa pergi ke tempat bersejarah seperti Gua Maria. Letaknya yang berada di pegunungan tentu akan memberikan usaha tersendiri agar salat yang dipanjatkan bisa lebih lancar dan khusyuk.
2. Rilekskan diri Anda
Dalam pembahasan di atas disebutkan bahwa terdapat air yang menggelegak, goa dan tempat sembahyang bagi setiap orang. Tempat yang jauh dari hiruk pikuk kota sangat ideal bagi mereka yang ingin menenangkan diri.
3. Ambil foto
Siapa bilang kamu tidak bisa berfoto di tempat ibadah? Bahkan, di goa ini pengunjung bisa berfoto dengan leluasa. Selain itu, terdapat beberapa tempat menarik seperti pintu masuk goa, bagian dalam goa, dan patung Bunda Maria. Raih momen selagi bisa!
Jika seseorang pernah ke sana, kegiatan menarik apa lagi yang bisa Anda lakukan? Berbagi pengalaman agar pengunjung lain bisa mendapatkan lebih banyak link!
Layanan yang tersedia di kawasan wisata
Fasilitas adalah hal penting yang harus ada. Apalagi di tempat ibadah yang mengusung konsep alam, seperti Gua Maria. Beberapa fasilitas:
Tempat sholat di gua.
Penghitung dengan makanan dan minuman.
Tempat sembahyang di luar gua.
Parkir.
Rute Salib.
Kamar mandi.
Tempat istirahat.
Tempat menerima air suci.
Masuk ke Gua Maria Lawangsi cukup mudah bukan? Penyembuhan sekarang dipahami tidak hanya sebagai penyegaran pikiran, tetapi juga sebagai pemulihan hubungan spiritual dengan Tuhan. Saat bepergian, mengingat Tuhan lebih menyenangkan bukan?